TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Titik Terang {3}



Titik Terang {3}

0 Li Zheng Xi tampak berjalan dengan sangat cepat menuju perpustakaan istana, dan hal itu berhasil dilihat oleh Jiang Kang Hua. Jiang Kang Hua yang melihat itu tampak mengerutkan keningnya. Sebab dia benar-benar merasa aneh dengan Li Zheng Xi. Baru kali ini, sosok yang selalu tenang itu tampak sangat gugup. Baru kali ini sosok yang terlihat tenang tampak sangat membingungkan dan membuat Jiang Kang Hua agaknya merasa penasaran karenanya.     
0

Dengan cepat, Jiang Kang Hua pun mencoba berjalan tanpa bersuara menuju perpustakaan istana. Sambil menapaki tanah kemudian dia terbang dan sampai di atas atap untuk memeriksa apa yang terjadi. Jiang Kang Hua langsung melompat, menyelinap masuk pada skat rak yang ada di sana, kemudian dia bersembunyi di balik skat itu.     

Li Zheng Xi tampak sedang mencari sesuatu, kemudian dia seolah melirik sekitar, lalu dia melihat sesuatu, sebuah tempat tersembunyi di balik skat itu kemudian dia mengambil sesuatu yang ada di sana. Jiang Kang Hua, yang melihat itu pun tampak mengerutkan keningnya, kemudian dia memandang Li Zheng Xi duduk sambil membuka buku itu. Sebuah buku tua yang bersampulkan warna emas dan merah, ada symbol naga melingkar dengan manis di sana. Li Zheng Xi tampak mengusap-ngusap lembaran dari buku itu, kemudian buku yang kertasnya kosong itu pun perlahan kini mengeluarkan beberapa gambarnya dengan sangat nyata. Li Zheng Xi tampak melihat buku itu dengan teliti, membuat Jiang Kang Hua semakin pebasaran tentang buku apa yang dibawa oleh Li Zheng Xi tersebut.     

Namun dari yang dia tahu, apa pun yang berlambangkan naga yang agung, itu adalah symbol langit. symbol kerajaan langit, dan tak menutup kemungkinan jika buku itu adalah buku langit. namun demikian, dari mana Le Zheng Xi mendapatkannya? Setahu Jiang Kang Hua, Li Zheng Xi turun ke bumi bersama dengan Chen Liao Xuan dalam bentuk bayi. Bagaima bisa dia memiliki buku langit? itu adalah hal yang sangat mustahil sekali.     

Jiang Kang Hua kembali bersembunyi, saat Li Zheng Xi seolah merasakan kehadirannya, untuk kemudian dia memejamkan matanya erat-erat. Mencoba untuk menenangkan hatinya dan berharap jika Li Zheng Xi tidak mengetahui keberadaannya.     

Setelah Li Zheng Xi tidak merasa ada orang lain, dia kemudian memasukkan kembali buku itu di balik rak. Kemudian dia pergi. Jiang Kang Hua tak lantas keluar, dia ingin memastikan jika Li Zheng Xi benar-benar pergi.     

Setelah Li Zheng Xi tidak lagi ada di sana, Jiang Kang Hua pun langsung mencari rak yang tadi telah diobrak-abrik oleh Li Zheng Xi. Dia mencoba untuk melihat apa yang ada di sana, setelah dia melihat sebuah rak yang agaknya berbeda. Jiang Kang Hua tampak meraba rak itu. Apa yang bisa dia lakukan agar membuat rak rahasia itu terbuka?     

Jiang Kang Hua tampak menggoyang-goyangkan rak buku tersebut, tak sengaja dia menggeser salah satu rak yang ada di sana. Hingga kemudian rak rahasia itu terbuka membuat Jiang Kang Hua memekik kaget karenanya.     

Ya, di sana ada sebuah buku. Dan itu adalah buku langit yang entah dari mana Li Zheng Xi bisa memilikinya. Untuk kemudian dia mengambil buku itu, lalu dia membukanya. Jiang Kang Hua tampak membolak-balikkan buku tersebut. Tapi buku itu tampak benar-benar bersih putih, tidak ada stau tulisan pun yang ada di sana yang membuat Jiang Kang Hua bingung bukan main. Lalu, dia mengingat apa yang dilakukan olej Li Zheng Xi tadi, yaitu dengan cara mengusap lembar demi lembar buku tersebut dengan tangannya. Dan betapa sangat menakjubkan jika di sana buku-buku itu sudah mulai mengeluarkan tulisan demi tulisan yang sangat indah, bahkan gambar-gambar yang ada di sana sangat begitu nyata. untuk pada akhirnya, Jiang Kang Hua mengerutkan keningnya, mencoba untuk melihat apa yang ada di sana. Ada sebuah gambar naga yang tampak menari di atas awan yang begitu tebal, dan di sana ada sebuah cahaya yang begitu indah.     

Dan setelah itu ada sosok wanita yang begitu cantik, wanita yang memiliki sayap besar dan tampak begitu indah. Jiang Kang Hua membaca buku tersebut, dia mencoba untuk mencerna apa yang terjadi di sana. Jiang Kang Hua pun akhirnya terdiam sesaat.     

'Tidak ada yang lebih menyenangkan, setelah puluhan ribu tahun lamanya, akhirnya Putra Mahkota yang terbelenggu telah menemukan kembali belahan jiawanya, sosok itu kini telah menjadi sosok yang sangat berbeda. Dari alam yang berbeda pula dengan Putra Mahkota yang terbelenggu. Di saat seperti itu, menjadi sebuah pertanyaan, apakah Putra Mahkota Kerajaan Langit akan keluar dari belenggunya? Di saat ada masa ketika Sang Dewi yang tak sempurna mengembalikan separuh intisarinya, di saat itulah kekuatan antara hitam dan putih kini menyatuh, memeluk dirinya sampai sang Putra Mahkota yang terbelenggu kini berada di ambang semua masalahnya. Akankah Sang Dewi melepaskan belenggu dari Putra Mahkota. Karena hanya dirinyalah yang memiliki kuasa atas itu semua. Dan di saat itu datang, maka sebuah pilihan yang sulit kembali menyapa mereka. di antaranya adalah, Putra Mahkota yang akan tertidur lama kemudian mereka terpisah lagi karena Sang Dewi dalam tubuh manusianya tak bisa abadi, atau apalah Sang Dewi akan memilih untuk segera mengakhiri hidupnya? Hanya dengan itu semua hal menjadi akan lebih baik lagi sekarang. Meski pada akhirnya Putra Mahkota akan menunggu lagi, tapi setidaknya pemurnian tubuh Sang Dewi yang setengah manusia itu akan menjadi sempurna, sehingga Sang Dewi menjadi Dewi agung seutuhnya dan siap menjadi pendamping dari Putra Mahkota.'     

"A… apa? Apakah ini yang dimaksud dengan buku takdir yang hilang itu? Bagaimana bisa buku takdir ini ada di sini? Bukankah ini adalah suatu kesalahan yang sangat fatal? Aku harus mengembalikannya kepada Dewa Li. Aku harus mengembalikannya kepada yang memilikinya sesungghnya. Aku sama sekali tidak mungkin untuk membiarkan semua ini menjadi lebih buruk. Aku harus berusaha untuk menolong Yang Mulia Raja dan Dayang Liu. Dan Dayang Liu benar-benar sosok yang Dewi. Pantas saja dia benar-benar berbeda dari pada manusia pada umumnya. Dan aku sama sekali tak menyangka jika Penasihat Li akan seperti ini. bukankah dia adalah seorang Dewa juga? dan kemungkinan besar…," ucapan Jiang Kang Hua terhenti, matanya terbelakak kaget menangkap sesuatu tentang ini. "Apa jangan-jangan pelaku yang telah melakukan semua ini adalah Panasihat Li? Apakah dia dalang dibalik semuanya? Jika benar itu terjadi maka aku akan segera melaporkan masalah ini kepada Dewa Li, aku harap jika Dewa Li bisa memberikan solusi. Aku tahu… aku tahu kalau Dewa Li sebenarnya mengetahui masalah ini dengan sangat jelas, Ya, aku tahu itu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.